🔽KITAB SHALAT NABI 🔽Wajibnya Bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam

🌏 https://grupislamsunnah.com/ 


👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى 

📚  *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.* 

Wajibnya Bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam 


══════════════════ 

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus, kitab yang ditulis oleh Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi ﷺ Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).


Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah, 

Syaikh Albani رحمه الله تعالى menjelaskan tentang masalah wajibnya bershalawat kepada Nabi kita Muhammad ﷺ. 

[ وُجُوبُ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ] 

“Wajibnya Bershalawat kepada Nabi Kita Muhammad ﷺ”


Ketika beliau membahas tentang wajibnya bershalawat untuk Rasulullah ﷺ, beliau menyebutkan dalilnya. Beliau katakan di sini: 

1) (Dalil yang pertama, -ed) 

وَقَدْ ❲ سَمِعَ ﷺ يَدْعُو فِي صَلَاتِهِ ؛ لَمْ يُمَجِّدِ اللَّهَ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ : ❳ 

“Beliau pernah mendengar seseorang berdoa di dalam shalatnya dan orang tersebut belum mengagungkan Allah سبحانه وتعالى  dan belum bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Akhirnya Beliau mengatakan kepada orang ini:” 

❲ عَجِلَ هَذَا ❳ 

“Orang ini tergesa-gesa” 

❲ ثُمَّ دَعَاهُ ❳ 

“Akhirnya Rasulullah ﷺ memanggilnya” 

❲ فَقَالَ لَهُ وَلِغَيْرِهِ : ❳ 

“maka Rasulullah ﷺ mengatakan kepada orang ini dan kepada yang lainnya:” 

❲ ( إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ ؛ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ رَبِّهِ جَلَّ وَعَزَّ ، وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ،  ❳ 

“Apabila salah seorang dari kalian melakukan shalat, maka hendaklah dia memulainya dengan memuji Rabbnya yang mulia dan menyanjung-Nya,” 

❲ ثُمَّ يُصَلِّي ( وَفِي رِوَايَةٍ : لِيُصَلِّ ) عَلَى النَّبِيِّ ﷺ ، ثُمَّ يَدْعُو بِمَا شَاءَ ) ❳ 

“kemudian setelah itu dia bershalawat (atau dalam riwayat lain: bershalawatlah dia) untuk Nabi Muhammad ﷺ, kemudian setelah itu dia berdoa dengan apa yang dia kehendaki.” 

Ini menunjukkan bahwa bershalawat untuk Rasulullah ﷺ di dalam shalat itu wajib. Dan tidak ada tempat bershalawat untuk Rasulullah ﷺ di dalam shalat kecuali di tasyahud, baik di tasyahud awal maupun di tasyahud akhir. Dan disebutkan di sini: 

[ لِيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ ] 

Redaksinya perintah: “Hendaklah dia bershalawat untuk Nabi ﷺ ”, dan perintah pada asalnya menunjukkan hukum wajib. 

2) Dalil yang kedua yang beliau sebutkan di sini: 

❲ وَسَمِعَ رَجُلاً يُصَلِّي ، ❳ 

“Rasulullah ﷺ pernah mendengar seseorang melakukan shalat” 

❲ فَمَجَّدَ اللَّهَ ، وَحَمِدَهُ ، وَصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ ﷺ ، ❳ 

“Orang tersebut mengagungkan Allah سبحانه وتعالى, memuji Allah سبحانه وتعالى, dan bershalawat untuk Nabi ﷺ.” 

❲ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ❳ 

“Maka kemudian Beliau mengatakan” 

( اُدْعُ تُجَبْ ، وَسَلْ تُعْطَ ) 

“Berdoalah, doamu akan diijabahi. Mintalah, engkau akan diberikan.” 

Namun yang kedua ini tidak menunjukkan wajibnya bershalawat untuk Rasulullah ﷺ.
Kenapa? 

Karena di sini tidak ada redaksi perintah. Yang ada adalah tentang penjelasan bahwa ketika seseorang mengagungkan Allah سبحانه وتعالى, memuji-Nya, kemudian bershalawat untuk Nabi, maka orang yang seperti ini akan mendapatkan keutamaan, yaitu doanya akan diijabahi oleh Allah سبحانه وتعالى . Sehingga hadits ini hanya menjelaskan tentang keutamaan membaca shalawat; tidak menjelaskan tentang kewajiban membaca shalawat di dalam shalat. 

Saya ingin memberikan faedah di sini. 
Ketika ada pembahasan seperti ini, ini bisa menjadi bantahan yang telak untuk orang-orang yang menuduh orang-orang yang dijuluki sebagai Wahabi, bahwa orang-orang Wahabi ini mengharamkan membaca shalawat untuk Rasulullah ﷺ. Orang-orang Wahabi, orang-orang yang mereka tuduh sebagai Wahabi, itu tidak cinta kepada Rasulullah ﷺ. Tuduhan-tuduhan dusta ini bisa kita jawab dengan jawaban yang telak; bahwa para ulama kita, mereka bahkan menjelaskan tentang wajibnya membaca shalawat kepada Nabi kita Muhammad ﷺ. Mereka juga menjelaskan tentang disunahkannya membaca shalawat kepada Nabi kita Muhammad ﷺ dalam banyak waktu. Bahkan orang-orang yang mereka sebut sebagai Wahabi, mereka selalu mengembalikan tuntunan-tuntunan di dalam Islam kepada hadits Nabi Muhammad ﷺ . 

Apakah orang-orang yang seperti ini pantas untuk dituduh dengan tuduhan tidak cinta kepada Rasulullah ﷺ?
Apakah orang-orang yang seperti ini pantas untuk dituduh mengharamkan bershalawat kepada Rasulullah ﷺ? 

Tentunya sangat tidak pantas sekali. Sangat tidak pantas sekali. Sebenarnya orang-orang yang mereka tuduh sebagai Wahabi, mereka juluki sebagai Wahabi, hanya mengingatkan mereka agar dalam bershalawat mereka mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ. Jangan bershalawat dengan berjoget; jangan bershalawat dengan redaksi-redaksi yang di dalamnya ada nilai-nilai kesyirikan; ada nilai-nilai yang terlalu berlebihan. Ini yang diingatkan oleh orang-orang yang mereka juluki sebagai Wahabi, karena memang hal-hal tersebut, dahulu dilarang oleh Nabi kita Muhammad ﷺ. 

Ketika ada orang menyebut Beliau sebagai _sayyid_, Beliau mengatakan: 

❲ السَّيِّدُ هُوَ اللهُ ❳ 

“Sayyid itu Allah saja” 

Karena Beliau tidak ingin orang tersebut melakukan sesuatu yang berlebihan terhadap Beliau. Maka harusnya kita di sini bersikap adil kepada saudara-saudara kita kaum muslimin. Jangan memberikan tuduhan-tuduhan dusta. Lihatlah bab-bab dalam kitab-kitab para ulama kami, mereka jelas-jelas mengatakan wajibnya bershalawat kepada Nabi kita Muhammad ﷺ di dalam tasyahud akhir ini. Dan lihatlah karangan-karangan mereka, lihatlah kitab-kitab mereka; tidaklah disebutkan nama Nabi kita Muhammad ﷺ kecuali ada shalawat setelah itu. Dan tidak disingkat-singkat, tapi disebutkan secara lengkap. Lihatlah apa yang kita baca dari kitab mereka ini. Syaikh Albani رحمه الله تعالى setiap ada penyebutan Nabi Muhammad ﷺ, beliau menyebutkan shalawat. 

Coba di dalam satu halaman ini, berapa kali beliau bershalawat kepada Rasulullah ﷺ? 

Coba di sini ada shalawat kepada Rasulullah ﷺ: 
1, kemudian 2, 3, 4, 5. 
Dalam satu halaman saja ada 5 kali shalawat untuk Rasulullah ﷺ. 

Apakah orang-orang yang seperti ini pantas dituduh sebagai orang-orang yang mengharamkan bershalawat untuk Rasulullah ﷺ?
Apakah orang-orang yang seperti ini pantas dituduh sebagai orang yang tidak cinta kepada Rasulullah ﷺ?
Tentunya tuduhan tersebut tuduhan yang zalim, tuduhan yang sangat tidak pantas sekali. 

____ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

Dan InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════  


Postingan populer dari blog ini

Al Fatihah 1

BIMBINGAN SINGKAT AMALAN HAJI

BEKAL ISLAM