KITAB TAUHID

SYARAH KITAB TAUHID


Judul “Kitab Tauhid” menunjukkan bahwa tujuan dari penulisan kitab ini, bahwasanya dari awal hingga akhirnya adalah berkaitan dengan tauhid al-Uluhiyah. Penjelasan tentang definisinya, syarat-syaratnya, keutamaannya, dalil-dalilnya, buahnya, konsekuensinya, dan penyempurnanya. Demikian juga pembahasan tentang lawannya yaitu kesyirikan dengan berbagai macamnya.

1. Sejarah Syekh Muhammad Bin Abdil Wahhab

2. Kata Pengantar

3. Kitab Tauhid






SYARAH AL USHUL ATS TSALASAH

( Tiga Landasan Pokok )

Kita akan membahas suatu risalah yang berjudul Tsalatsah al-Utsul atau al-Ushul ats-Tsalatsah ‘Tiga landasan pokok’, yang ditulis oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, di mana ini merupakan pelajaran dasar dalam bidang akidah. Yang dimaksud al-Ushul ats-Tsalatsah ‘Tiga landasan pokok’ tersebut adalah:

  • ‘mengenal Allah ﷻ’
  • مَعْرِفَةُ نَبِيِّهِ ‘mengenal Nabi Muhammad ﷺ ’
  • مَعْرِفَةُ الدِّيْن ‘mengenal agama Islam’

Inilah tiga pertanyaan yang akan ditanyakan oleh malaikat Munkar dan Nakir di alam barzakh. Pertanyaan malaikat inilah yang disebut dengan fitnah kubur.

1.   Prolog

2.   Muqoddimah

3.   Pokok Pertama  :  Mengenal Allah

4.   Pokok Kedua  :  Mengenal Islam

5.   Pokok Ketiga  :  Mengenal Nabi


SYARAH QAWAIDUL ARBA'

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas suatu risalah karya Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang berjudul al-Qawa’id al-Arba’ (empat kaidah). Kitab ini adalah kelanjutan dari kitab al-Ushul ats-Tsalatsah, yang berkaitan dengan empat kaidah penting tentang tauhid. Buku ini merupakan mukadimah sebelum seseorang mempelajari kitab Tauhid.

Empat kaidah ini berkaitan dengan hakikat syirik yang terjadi di zaman Nabi Muhammad ﷺ di kalangan kaum musyrikin Arab.

Al-Qawa’id al-Arba’ adalah risalah tipis yang berisi tentang empat kaidah yang perlu kita ketahui. Penulis berharap pembaca bisa memahami  risalah ini secara global karena ini penting dalam memahami tauhid.

Risalah ini bertujuan untuk menjelaskan hakikat tauhid yang sesungguhnya. Karena tidak memahami hakikat tauhid dapat menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam kesyirikan sedangkan dia tidak merasa. Sehingga perlu bagi kita untuk mengetahui perbedaan hakikat tauhid dan syirik.

1.   Muqoddimah
2.   Kaidah Pertama   :  Kamu perlu mengetahui bahwa orang-orang kafir yang diperangi oleh Rasulullah ﷺ meyakini bahwa Allah ﷻ adalah satu-satunya Pencipta dan Pengatur. Namun demikian, hal itu tidaklah menyebabkan mereka masuk ke dalam agama Islam.
3.   Kaidah Kedua   :   Mereka (Kaum Musyrikin Arab) berkata: “Tidaklah kami berdoa dan menghadap kepada mereka kecuali dalam rangka mencari kedekatan kepada Allah ﷻ dan meminta syafaat.
4.   Kaidah Ketiga.    :.   “Sesungguhnya Nabi ﷺ berada ditengah-tengah manusia yang memiliki berbagai bentuk peribadatan. Di antara mereka ada yang menyembah para malaikat, nabi, orang-orang saleh, pepohonan, bebatuan, matahari, dan bulan. Mereka semua diperangi oleh Rasulullah ﷺ, dan beliau tidak pandang bulu pada mereka.
5.   Kaidah Keempat   :    “Sesungguhnya kaum musyrikin di zaman kita lebih parah dibandingkan kaum musyrikin zaman dulu. Kaum musyrikin zaman dahulu berbuat syirik pada saat lapang (bergelimang kenikmatan) dan mereka mengikhlaskan (ibadah kepada Allah semata) ketika berada dalam keadaan sempit (tertimpa musibah). Sedangkan orang-orang musyrik di zaman kita berbuat syirik dalam setiap keadaan, baik ketika lapang maupun sempit.

SYARAH ASMAUL HUSNA

Salah satu cara terbaik mengenal Allah, atau makrifatullah, ialah dengan memahami Asma’ul Husna. Ia adalah nama-nama indah dan Agung bagi Allah, yang dengannya ia menyifati dan menggelari diri-Nya sendiri. 

Semakin luas dan dalam pengenalan seseorang terhadap Asma’ul Husna, semakin dalam dan luas pula pengetahuannya terhadap Rabbnya.
Ini mempengaruhi kedekatan hamba dengan sang penciptanya, dan memberikan energi positif yang luar biasa dalam mengarungi kehidupan dunia.


Fiqih Asmaul Husna


Nama - Nama Allah

1.  الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ  Ar Rahman Ar Rahim
2.  



SYARAH KITABUL JAMI'


Kitabul Jami’ merupakan bagian dari kitab Bulughul Maram yang isinya berkaitan dengan permasalahan adab dan akhlak seorang muslim. Permasalahan adab dan akhlak yang mulia merupakan bagian penting dalam kehidupan seorang muslim, sehingga sudah seharusnya seorang muslim memperhatikan adab dan akhlaknya seperti yang telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

1.   Muqoddimah
2.   BAB I.      : Al Adab
3.   BAB II.     : Al Birr Wa Ash Shilah
4.   BAB III.    : AZ Zuhd Wa Al Wara'
5.   BAB IV.    : At Tarhib Min Masawi Al    Akhlaq 
6.   BAB V.     : At Targhib Min Makarim Al Akhlaq
7.   BAB VI.    : Add Dzikr Wa Ad Du'a


Postingan populer dari blog ini

BIMBINGAN SINGKAT AMALAN HAJI

AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH

Al Fatihah 1