KITAB SIFAT SHALAT NABI Bacaan pada Shalat Witir, Shalat Jum'at, Shalat 'Ied, dan Shalat Mayit

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                                   
         Grup Islam Sunnah | GiS
          
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/ 

🗓 SELASA
        26 Rabi'ul Awwal 1443 H
        02 November 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى 

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.* 

Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Witir 


══════════════════   1

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
 وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).


Kita dalam pembahasan masalah shalat witir; bacaan-bacaan Beliau di shalat witir. 

(Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan, -ed) 

❲ و كان صلى الله عليه وسلم يقرأ في الركعة الأولى { سبح اسم ربك الأعلى } ، و في الثانية { قل ياأ يها الكافرون } 

Di dalam shalat witirnya, dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam biasa membaca di rakaat pertamanya surat Al-A'la dan di rakaat keduanya surat Al-Kafirun. 

و في الثالثة { قل هو الله أحد } ❳ 

Di rakaat yang ketiga di shalat witirnya Beliau biasa membaca surat Al-Ikhlas. 

Makanya kalau di bulan Ramadhan di shalat witir, imam sering membaca tiga surat ini. Kenapa demikian? Karena memang seperti itulah dahulu bacaan shalat witirnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wasallam. 

و كان يضيف اليها أحيانا : { قل أعوذ برب الفلق } و { قل أعوذ برب الناس } 

Kadang-kadang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam menambahi surat Al-Ikhlas dengan bacaan surat Al-Falaq dan surat An-Nas. 

Jadi rakaat ketiganya Beliau membaca berapa surat? Tiga surat. Tapi ini kadang-kadang. 

❲ و مرة : قرأ في ركعة الوتر بمائة آية من { النساء } ❳ 

Suatu ketika Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wassalam pernah membaca di satu rakaat witirnya (berarti rakaat paling akhir -di satu rakaat witirnya) Beliau membaca 100 ayat dari surat An-Nisa. 

Makanya shalat witir ini juga kadang-kadang Beliau panjangkan, tapi seringnya Beliau ringkas. Seringnya Beliau ringkas, tapi kadang-kadang Beliau panjangkan. Mungkin masih banyak waktu untuk sampai ke Subuh, akhirnya Beliau panjangkan. 

و أما الركعتان بعد الوتر فكان يقرأ فيهما { إذا زلزلت الأرض } و { قل يا أيها الكافرون } 

Adapun dua rakaat setelah witir maka Beliau biasa membaca { إذا زلزلت الأرض }  
dan { قل يا أيها الكافرون }.

Dua rakaat setelah witir. Ini ada haditsnya, dan riwayatnya shohih, di Shahih Muslim. Dan hadits ini menjadi masalah ketika ada hadits lain yang berbunyi: 

❲ اجعلوا آخر صلا تكم بالليل وترا ❳ 

"Jadikanlah akhir shalat kalian itu shalat witir." 

Sedangkan di sini ada keterangan di Shahih Muslim mengatakan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam setelah shalat witir masih shalat 2 rakaat lagi dan bacannya: 
{ اِذَا زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ زِلۡزَالَهَا }
yaitu surat Al-Zalzalah dan surat Al-Kafirun. 

Makanya para ulama khilaf di sini, apa yang dimaksud dengan shalat dua rakaat setelah shalat witir ini. 

Ada yang mengatakan, ini benar-benar shalat malam. Dan ini menunjukkan bolehnya kita shalat malam setelah shalat witir. Maksudnya, boleh kita menjadikan shalat witir -misalnya di awal malam- kemudian di akhir malam kalau kita bangun, kita shalat lagi, shalat malam. Tidak ada masalah. Dalilnya hadits ini, bahwa ini dibolehkan. Ini menunjukkan bahwa hal ini dibolehkan, tapi bukan kebiasaan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wasallam. Kebiasaannya, Beliau menjadikan akhir shalat malam Beliau itu shalat witir. 

Tapi kalau misalnya ada keadaan-keadaan tertentu, maka dibolehkan shalat setelah witir. Itu tidak diharamkan, bukan bid'ah. Buktinya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam pernah shalat dua rakaat setelah shalat witir. 

Makanya kalau ada orang yang kecapean, maka shalat witirlah sebelum tidur. Karena ditakutkan di akhir malam tidak bisa bangun. 

Kalau misalnya sudah shalat witir sebelum tidur, ternyata di akhir malam masih bangun, shalat malam tidak ada masalah. Shalat malam tapi jangan shalat witir lagi. Jangan shalat witir lagi. Karena ada hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang bunyinya: 

❲ لا وتران في ليلة ❳ 

"Tidak boleh ada dua witir dalam satu malam." 

Jadi di akhir malam kalau bangun lagi silahkan shalat malam dengan jumlah genap, jangan ganjil. Dalilnya hadits ini, diriwayatkan oleh Imam Muslim. 

Ada yang mengatakan bahwa dua rakaat ini sebenarnya adalah dua rakaat sebelum fajar. Shalat witir selesai, waktu fajar sudah datang. Kemudian Beliau shalat dua rakaat lagi untuk shalat sunnah fajarnya. 

Untuk yang kedua ini tidak ada masalah sama sekali dengan hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: 

❲ اجعلوا آخر صلا تكم بالليل وترا ❳ 

"Jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah shalat witir." 

Tidak ada masalah dengan hadits itu. 

______ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════   


🌏 https://grupislamsunnah.com/ 


👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى 

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.* 

Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Witir 
══════════════════   2

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
 وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).


Kita dalam pembahasan masalah shalat witir; bacaan-bacaan Beliau di shalat witir. 

(Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan, -ed) 

❲ و كان صلى الله عليه وسلم يقرأ في الركعة الأولى { سبح اسم ربك الأعلى } ، و في الثانية { قل ياأ يها الكافرون } 

Di dalam shalat witirnya, dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam biasa membaca di rakaat pertamanya surat Al-A'la dan di rakaat keduanya surat Al-Kafirun. 

و في الثالثة { قل هو الله أحد } ❳ 

Di rakaat yang ketiga di shalat witirnya Beliau biasa membaca surat Al-Ikhlas. 

Makanya kalau di bulan Ramadhan di shalat witir, imam sering membaca tiga surat ini. Kenapa demikian? Karena memang seperti itulah dahulu bacaan shalat witirnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wasallam. 

و كان يضيف اليها أحيانا : { قل أعوذ برب الفلق } و { قل أعوذ برب الناس } 

Kadang-kadang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam menambahi surat Al-Ikhlas dengan bacaan surat Al-Falaq dan surat An-Nas. 

Jadi rakaat ketiganya Beliau membaca berapa surat? Tiga surat. Tapi ini kadang-kadang. 

❲ و مرة : قرأ في ركعة الوتر بمائة آية من { النساء } ❳ 

Suatu ketika Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wassalam pernah membaca di satu rakaat witirnya (berarti rakaat paling akhir -di satu rakaat witirnya) Beliau membaca 100 ayat dari surat An-Nisa. 

Makanya shalat witir ini juga kadang-kadang Beliau panjangkan, tapi seringnya Beliau ringkas. Seringnya Beliau ringkas, tapi kadang-kadang Beliau panjangkan. Mungkin masih banyak waktu untuk sampai ke Subuh, akhirnya Beliau panjangkan. 

و أما الركعتان بعد الوتر فكان يقرأ فيهما { إذا زلزلت الأرض } و { قل يا أيها الكافرون } 

Adapun dua rakaat setelah witir maka Beliau biasa membaca { إذا زلزلت الأرض }  
dan { قل يا أيها الكافرون }.

Dua rakaat setelah witir. Ini ada haditsnya, dan riwayatnya shohih, di Shahih Muslim. Dan hadits ini menjadi masalah ketika ada hadits lain yang berbunyi: 

❲ اجعلوا آخر صلا تكم بالليل وترا ❳ 

"Jadikanlah akhir shalat kalian itu shalat witir." 

Sedangkan di sini ada keterangan di Shahih Muslim mengatakan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam setelah shalat witir masih shalat 2 rakaat lagi dan bacannya: 
{ اِذَا زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ زِلۡزَالَهَا }
yaitu surat Al-Zalzalah dan surat Al-Kafirun. 

Makanya para ulama khilaf di sini, apa yang dimaksud dengan shalat dua rakaat setelah shalat witir ini. 

Ada yang mengatakan, ini benar-benar shalat malam. Dan ini menunjukkan bolehnya kita shalat malam setelah shalat witir. Maksudnya, boleh kita menjadikan shalat witir -misalnya di awal malam- kemudian di akhir malam kalau kita bangun, kita shalat lagi, shalat malam. Tidak ada masalah. Dalilnya hadits ini, bahwa ini dibolehkan. Ini menunjukkan bahwa hal ini dibolehkan, tapi bukan kebiasaan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wasallam. Kebiasaannya, Beliau menjadikan akhir shalat malam Beliau itu shalat witir. 

Tapi kalau misalnya ada keadaan-keadaan tertentu, maka dibolehkan shalat setelah witir. Itu tidak diharamkan, bukan bid'ah. Buktinya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam pernah shalat dua rakaat setelah shalat witir. 

Makanya kalau ada orang yang kecapean, maka shalat witirlah sebelum tidur. Karena ditakutkan di akhir malam tidak bisa bangun. 

Kalau misalnya sudah shalat witir sebelum tidur, ternyata di akhir malam masih bangun, shalat malam tidak ada masalah. Shalat malam tapi jangan shalat witir lagi. Jangan shalat witir lagi. Karena ada hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang bunyinya: 

❲ لا وتران في ليلة ❳ 

"Tidak boleh ada dua witir dalam satu malam." 

Jadi di akhir malam kalau bangun lagi silahkan shalat malam dengan jumlah genap, jangan ganjil. Dalilnya hadits ini, diriwayatkan oleh Imam Muslim. 

Ada yang mengatakan bahwa dua rakaat ini sebenarnya adalah dua rakaat sebelum fajar. Shalat witir selesai, waktu fajar sudah datang. Kemudian Beliau shalat dua rakaat lagi untuk shalat sunnah fajarnya. 

Untuk yang kedua ini tidak ada masalah sama sekali dengan hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: 

❲ اجعلوا آخر صلا تكم بالليل وترا ❳ 

"Jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah shalat witir." 

Tidak ada masalah dengan hadits itu. 

______ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════   


🌏 https://grupislamsunnah.com/ 


👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى 

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.* 

Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Shalat Jum'at, Shalat 'Ied, dan Shalat Mayit 



══════════════════    

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. 

الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).


▫️Kita dalam pembahasan bacaan Beliau di Shalat Jum'at. 

(Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan, -ed) 

❲ كان ﷺ يقرأ ــ أحيانا ــ في الركعة الأولى بسورة  { الجمعة } ، و في الأخرى : { إذا جاءك المنافقون } ❳ 

Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kadang kala di shalat Jum'atnya di rakaat pertamanya, Beliau membaca Al-Jumu'ah (satu setengah halaman) dan di rakaat kedua Beliau membaca Al-Munafiqun (ini juga satu setengah halaman). 

وأحيانا ❲ يقرأ في الأولى : { سبح اسم ربك الأ على } و في الثانية : { هَل اتاكَ } ❳ 

Kadang-kadang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di shalat Jum'atnya membaca Al-A'la di rakaat pertamanya, dan surat Al-Ghaasyiyah di rakaat keduanya. 

Dan itu yang biasa dan banyak dilakukan oleh para imam atau para khatib. Kebiasaan mereka membaca Al-A'la dan Al-Ghaasyiyah. Tidak masalah. Kalau mau memberikan variasi maka surat Al-Jumu'ah di rakaat pertama dan surat Al-Munafiqun di rakaat kedua. 

Tapi ini harus diperhatikan keadaan makmumnya, begitu pula keadaan cuaca. Jangan kalau sudah mendung membaca yang panjang, nanti kasihan makmumnya. Mereka juga tidak khusyuk ketika mereka takut kena hujan. Kalau Jum'atan biasanya jamaahnya banyak, sampai keluar. Kalau misalnya sudah mendung, langit-langit sudah hitam, jangan membaca yang panjang. Nanti malah makmumnya tidak khusyuk karena takut kena hujan. 

▫Yang berikutnya adalah bacaan Beliau di Shalat Hari Raya: Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. 

❲ كان ﷺ يقرأ ــ أحيانا ــ في الأولى { سبح اسم ربك الأ على } و في الأخر ى : { هَلْ اتاكَ } ❳ 

Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di shalat hari rayanya (shalat Ied) Beliau biasa membaca di rakaat pertamanya surat Al-A'la, di rakaat keduanya surat Al-Ghaasyiyah. 

و ــ أحيانا ــ  يقرأ فيهما بـ { ق والقرآن المجيد } و { اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ } 

Kadang-kadang Beliau membaca di dua rakaatnya surat Qaaf. 

Surat Qaaf ini hampir 3 halaman. Kira-kira 3 halaman kurang 3 baris. Ini surat Qaaf. 

{ و اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ } 

Dan Beliau membaca surat Al-Qamar. 

{ واقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ } 

Surat ini dua halaman setengah atau lebih, hampir 3 halaman juga. Ini juga sebagai variasi. Kalau ingin panjang maka lihat keadaan makmum atau lihat keadaan cuaca. Kalau misalnya makmumnya dilihat mereka masih segar, maka tidak masalah membaca yang panjang seperti ini. Kalau makmumnya sudah ingin bersegera untuk bubar, baca yang pendek. Diberikan pilihan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. 

▫️Kemudian yang terakhir dalam masalah bacaan shalat, beliau menutupnya dengan pembahasan Shalat Jenazah. 

Apa bacaan Beliau di shalat jenazahnya? 

❲ السنة  أن يقرأ فيها  بـ { فاتحة الكتاب } [ و سورة ] ❳ 

Yang disunnahkan untuk dibaca di shalat jenazah adalah Al-Fatihah. 
Dan beliau mengatakan [ و السورة ] . "Dan membaca surat setelahnya." 

Perkataan beliau "membaca surat setelahnya" ini, ada yang mengatakan bahwa ini tidak disunnahkan, karena tambahan ini tambahan yang [ شاذ ], tambahan yang ganjil. Ada yang mengatakan demikian. Tapi beliau menjawab perkataan tersebut dengan mengatakan: 

و ليست الز يادة شاذة كما زعم التو يجر ي 

Tidaklah tambahan ini tambahan yang ganjil sebagaimana dianggap atau dipahami oleh At-tuwaijiriy. 

Intinya beliau mengatakan bahwa di shalat jenazah itu, di samping kita disunahkan membaca Al-Fatihah, juga di sini masalahnya dikatakan As-sunnah. Tapi bisa dikatakan bahwa As-sunnah di sini adalah tuntunan. 

Kalau membaca Al-Fatihah itu kita katakan rukun dalam shalat, maka harusnya dikatakan Al-wajib. Tapi bisa juga dibenarkan dengan mengatakan bahwa yang dimaksud dengan As-sunnah di sini bukanlah hukum fiqih, tapi As-sunnah di sini adalah tuntunan. Yang sesuai dengan tuntunan ketika shalat jenazah adalah dengan membaca Al-Fatihah dan surat. 

❲و يخافت فيها مخاففة ، بعد التكبيرة الأولى ❳ 

Dan ketika membaca Al-Fatihah Beliau memelankan suaranya. Dan bacaan Beliau Al-Fatihah tersebut dan surat itu, Beliau baca setelah takbir pertamanya. 

Inilah yang disebutkan oleh beliau dalam shalat jenazah. 

_____ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════   


Postingan populer dari blog ini

Al Fatihah 1

BIMBINGAN SINGKAT AMALAN HAJI

BEKAL ISLAM